Skip to main content

NABI AYUB AS

Ketika kebahagian turut dalam deru nafas kita, harta benda, anak – anak yang bakti, tahta dan kedudukan, siapa yang tahu menahu bahwa dalam sekejap saja semuanya dapat lenyap tak terjejak?
Seperti kisah Nabi Ayub AS yang konon harta bendanya melimpah ruah, gedung – gedung, ladang gandum hingga peternakan seakan takkan habis dimakan tujuh turunan sekalipun. Nabi Ayyub As bahkan dikaruniai sebuah ranah keluarga yang damai, anak – anak yang berbakti hingga istri sholehah yang patuh dan setia mendampingi. Kebahagiaan melengkapi hidupnya, tangannya tidak kikir menjajakan banyak hartanya untuk infaq dan sedekah, badan sehatnya untuk bersujud siang malam, ia sumbangkan senggal nafasnya untuk dzikir komat – kamit menyeru asma sang kuasa, serta begitu khusyu’ dan larut dalam setiap peribadatan pada Allah, kekasihnya.
Namun barangkali memang sudah qodratnya, sifat alamiah yang membelenggu diri syaithan, begitu tidak suka dan merasa terganggu dengan desas – desus perbincangan para malaikat di langit ihwal adanya seorang hamba yang agung menyandang kebahagian duniawi namun tidak abai terhadap mutlaknya kehidupan ukhrawi, seorang hamba itu bukan lain ialah Nabi Ayyub AS, hingga para syaithan dan sekutunya dengan bekal otak licik dan kejinya menyusun siasat untuk menggulingkan posisi Nabi Ayyub AS agar berpaling dari padangan Allah terkasihnya.

Atas izin Allah, syaithan dan sekutu menjalankan siasat pertamanya, mereka memusnahkan semua harta benda Nabi Ayyub AS hingga habis tak tersisa, dalam sekejab Nabi Ayub AS yang semula kaya raya dan terpandang di lingkungan tempat tinggalnya jatuh miskin, orang – orang di sekitarnya mulai abai terhadapnya, meninggalkannya, dan mengucilkannya. Padahal dahulunya mereka juga makan dari kedermawanan dan kemurahan hati Nabi Ayyub AS.

Lantas syaithan datang menyamar sebagai kakek renta, dan menghasut Nabi Ayyub AS ihwal lenyapnya semua harta bendanya. Namun Nabi Ayyub As kokoh, hasutan syaithan tak sedikitpun sanggup mendobrak dinding aqidah dan keimanan yang dimilikinya hingga syaithan dengan gontai dan rasa kecewa segera angkat kaki dari hadapan Nabi Ayyub AS.

Lagi, syaithan yang licik tak segera kehabisan akal. Mereka menyusun siasat keduanya. Syaithan dan sekutu mencelakai putra – putra Nabi Ayyub AS. Tempat tinggal putra – putra Nabi Ayyub AS digoncang – goncang oleh para syaithan hingga roboh dan luluh lantah, putra – putra nabi Ayyub AS seketika musnah di antara reruntuhan yang porak poranda.

Syaithan menunggu tanggapan Nabi Ayyub AS mengenai musibah yang menimpanya kini, namun lagi – lagi syaithan dan sekutu harus menanggung malu, karena keimanan dan ketaqwaan Nabi Ayyub AS tak sedikitpun dapat tergoyahkan. Nabi Ayyub AS yang sembab menangis tetap berkhusnudzon dan bersujud pada Allah mengakui keagungan dan kekuasaannya atas musibah berat yang mencambuk jiwanya.

Di penghujung keputus-asaan, syaithan akhirnya kembali menemukan langkah baru untuk menjebak Ayyub dalam kubangan.

Syaitan dan sekutu menabur bibit – bibit penyakit pada sekujur tubuh Nabi Ayyub AS hingga tubuhnya lunglai, ringkih, kurus seperti tulang dibalut kulit. Kulit Ayyub AS ditumbuhi bintik – bintik luka yang menjijikkan dan menimbulkan bau menyengat. Hingga membuat orang – orang di sekitarnya menjauh dan mengasingkan dirinya. Namun dalam kekalutan akibat penyakit yang menggerogoti sekujur tubuhnya, dari ujung kaki hingga pangkal ubun – ubun, Nabi Ayyub AS masih tinggal, masih setia, masih diam di posisinya sebagai seorang hamba yang tegar dan gemar memuji Tuhannya, meski kini posisinya berada di puncak kefakiran, puncak kehancuran, dan puncak kerapuhan sekalipun, Nabi Ayyub AS masih kokoh dan syahdu berdzikir, mengucap syukur pada sang Rahim. Syaithan dan sekutu benar – benar dilanda putus asa.

Namun masih ada satu jalan lagi, raga Ayyub yang berada di antara garis hidup dan mati masih kuat berdiri karena kesetian sang istri yang dengan penuh kesabaran dan kelembutan merawat dan mendampingi dirinya, hingga syaithan datang menyamar menemui istri Nabi Ayyub AS yang bernama Rahmah dan membumbui hatinya dengan benih – benih racun. Hal itu membuat keyakinan Rahmah akan suaminya sempat tergoncang. Hal ini menyebabkan Rahmah harus menuai kemarahan dari suaminya, ia bahkan diusir dari rumah. Nabi Ayyub AS bahkan sampai bersumpah jikalau sembuh ia akan memukul istrinya seratus kali.

Kini tak satupun yang tinggal di sisi Nabi Ayyub AS kecuali Rabbnya, putra – putranya telah mati, harta bendanya tak tersisa, kesehatannya merapuh, hingga istri yang angkat kaki dari rumahnya. Namun sekali lagi, dahsyatnya kekuatan iman Nabi Ayyub AS membuatnya tetap kokoh dan lantang memuji kekuasaan Allah, rentetan nestapa yang meradang mencekiknya merupakan sebuah ujian dan cobaan, sampai kepada manakah kekuatan iman dan ketaqwaan dirinya kepada Tuhannya? Syaithan hancur luar biasa menghadapi keikhlasan hati Nabi Ayyub AS, putus asa.

Tak ada lagi yang dapat syaithan lakukan karena tak sedikitpun nikmat Allah SWT yang tersisa dalam diri Nabi Ayyub AS. Hingga nampaklah kemurahan sang Rabb mendatangkan bantuan bagi Nabi Ayyub AS yang telah berhasil melalui sejumlah ujian. Kaki Nabi Ayyub AS di perintahkan untuk menghantam tanah sampai mengeluarkan percik – percik air yang menyegarkan, dari air ajaib itulah Nabi Ayyub AS akhirnya sembuh dari penyakitnya, tubuhnya kembali sehat bugar bahkan lebih segar dan tampan dari sebelumnya. Rahmah sang istri yang rupanya tak enak hati dan khawatir setelah sekian lama meninggalkan suaminya yang terpuruk akhirnya kembali untuk menunjukkan kembali kesetiaannya, namun alangkah terkejutnya ia mendapati Nabi Ayyub AS yang sehat bugar dan tampak lebih muda dari sebelumnya, sampai hampir ia tak bisa mengenali apakah itu suaminya atau bukan.

Alangkah gembira hati Nabi Ayyub AS mendapati kedatangan istrinya kembali, namun dalam kegembiraan itu masih ada sesuatu yang begitu mengganjal nuraninya, yaitu ihwal sumpah yang pernah diucapkannya kala sang istri meninggalkannya pergi. Bagaimanapun Nabi Ayyub AS tidak dapat melanggar ketentuan Allah SWT oleh karenanya ia harus segera melaksanakan sumpah itu, namun Nabi Ayyub AS tak sanggup hati berbuat demikian terhadap istrinya karena bagaimanapun dahulu istrinya sudah cukup menderita mendampingi masa – masa ke terpurukannya selama tujuh tahun lamanya. Akhirnya datang wahyu Allah SWT meringankan tanggungan sumpah yang pernah diajukan Nabi Ayyub AS, Allah menyerukan agar Nabi Ayyub AS hanya perlu memukul istrinya menggunakan batang lidi yang jumlah nya seratus batang sebanyak satu kali saja.

Setelah menjalankan sumpah, Nabi Ayyub AS dan istrinya akhirnya berkumpul kembali, mereka berjuang bersama membangun kembali semua yang hancur mulai dari awal. Kemudian mereka juga dikaruniai putra yang bernama Basyar yang juga turut menjadi hamba terpilih seperti dirinya ia adalah Nabi Dzulkifli yang juga mewarisi sifat sabar ayahnya.

Begitulah seharusnya seorang muslim yang sejati, ujian dan cobaan itu pasti dan sesuatu yang haq menimpa setiap muslim, karena hakikatnya dunia adalah ranah kefanaan, ranah kenelangsaan dan penuh dengan cambukan yang menyakitkan. Namun kalau kita kokoh seperti Nabi Ayyub AS, memiliki kepercayaan yang tegak dan ajeg mengenai adanya sang Tuhan yang Maha Mengatur semuanya, di atasnya kita malah menjadi tahu dan dapat menuai ibrah berupa hikmah di baliknya. Seorang muslim yang sadar akan keberadaan Tuhannya ibaratnya seperti pohon yang berakar kuat, mau diguncang dan ditiup badai sedahsyat apapun masih tegak berdiri, bahkan semakin tinggi menjulang seiring jalannya masa kehidupan yang perlahan di jejakinya dari waktu ke waktu.
Sama halnya dengan seorang muslim yang memiliki iman dan aqidah yang kuat, mau ditimpa musibah seberat apapun, mereka ikhlas, mereka tegar, mereka tetap bersyukur, bahkan masih lantang dan gencar memuji asma Tuhannya yang Agung.

Comments

Popular Posts

About Anime

Anime ( Japanese : アニメ ? , [anʲime]  ( listen ) ) is a term used to refer to Japanese animated productions featuring hand-drawn or computer animation. The word is the abbreviated pronunciation of "animation" in Japanese, where this term references all animation. The meaning of the word anime can vary slightly, definitions include animation from Japan or, alternatively, a Japanese-disseminated animation style often characterized by colorful graphics, vibrant characters and fantastic themes. Arguably, the stylization approach to the meaning may open up the possibility of anime produced in countries other than Japan. For simplicity, many Westerners strictly view anime as an animation product from Japan. [3] Some scholars suggest defining anime as specifically or quintessentially Japanese may be related to a new form of orientalism. [7] The earliest commercial Japanese animation dates to 1917, and production of anime works in Japan has since continu

MANAJEMEN WAKTU KITA SEBAIK MUNGKIN

Aku pernah mengikuti sebuah kajian tema menarik mengenai bagaimana menyusun life plan yang tepat dan tentu saja, kiat manajemen waktu. Sebab, seperti kita tahu, kita baru saja memasuki babak baru kehidupan di tahun 2020 ini, sementara terkadang aku masih kacau dalam urusan ini. Jadi kupikir, tema ini sangat relate sekali, hmm XD. Diawali dengan sebuah motto, “Waktu adalah kehidupan dan kehidupan adalah waktu” (kurang lebih Imam Hasan Al Banna juga pernah menyampaikan hal ini), manusia sebenarnya tengah berada dalam fase yang sangat menentukan. Yap, hidup di dunia. Islam mengajarkan bahwa dunia adalah tempat mencari sebanyak-banyaknya bekal dan amal untuk kehidupan sebenar-benarnya di akhirat kelak. Nah, karena waktu di dunia ini sangat terbatas serta kesempatan hidup di dunia pun hanya sekali, maka kita harus mempunyai perencanaan yang matang. Mau dibawa ke mana, sih, hidup kita ini? Sebenarnya, kita hidup buat apa? Jawabannya ternyata ada di surat Adz Dzariyat ayat 56, y

ARTIKEL SMA NEGERI 1 BANDAR BATANG

Nama : Vivie Widiyatun Nisa’ Kelas   : XII IPA 3 NIS     : 14.4062 SMA NEGERI 1 BANDAR SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN SMA Negeri 1 Bandar , atau biasa di sebut SMANDAR merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kabupaten Batang , Provinsi Jawa Tengah , Indonesia . SMA N 1 Bandar adalah sekolah yang berwawasan lingkungan yaitu tempat dimana siswa-siswi mendapat segala ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan yang tidak lupa akan pentingnya tanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan hidup. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMA N 1 Bandar ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Sekolah ini memiliki karakteristik Sekolah yang berwawasan lingkungan dengan jargon yang terkenal yaitu berkibar, hijau, jaya. SMA Negeri 1 Bandar telah menapakkan jalan yang benar dan menjadi pionir awal dalam mendidik siswa memelihara lingkungan. Bahkan SMA Negeri 1 Bandar telah mendapat ber