(Priok, 22/10) Kini, setiap tanggal 22 Oktober kita memperingati yang namanya Hari Santri Nasional. Santri sendiri bukan hanya bagi kalangan yang di pondok, tetapi mereka yang berakhlak layaknya santri adalah santri. Andil santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI. Oleh karenanya adanya penetapan hari santri sendiri memiliki makna sebagai refleksi dan pengingat perjuangan sejarah bukan hanya sebagai ajang ceremonial, maupun ajang euforia semata. Sejarah itulah yang dapat menjadi bekal untuk kita semua untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Sebab, diakui atau tidak, santri saat ini dihadapkan pada situasi yang lebih berat dengan adanya perubahan global yang begitu masif. Sebagai generasi, santri juga harus mampu untuk selalu berinovasi, berkreasi, dan bersaing dalam dunia global tanpa menghilangkan poin mereka sebagai santri.
Lantas hal baik apakah yang kita lakukan ketika kita dihadapkan dengan adanya Hari Santri Nasional?
Sudah sepatutnya bukan hanya ketika Hari Santri saja namun ketika hari-hari biasanya pun kita melakukan hal seperti misalnya : Membaca sholawat, membenahi diri kembali, dan tidak lantas hanya melebur dalam euforia santri tapi kembali kepada diri apalagi yang harus diperbaiki. Apalagi sebagai santri milenial yang kita pun dituntut untuk tidak ketinggalan inovasi global yang semakin pesat, kita yang dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan tanpa terbawa kedalam arus yang salah justru memiliki peran untuk menjadi obor semangat dalam hal kebaikan.
Selain itu menelisik lebih jauh tentang banyaknya kalangan muda yang hanya ikut-ikutan arus dan hanya menjadikannya sebagai Mask, kita harus memiliki peran lebih jauh daripada hanya ikut-ikutan. Karena bahayanya ikut-ikutan itu juga menjadi hal yang sangat mempengaruhi. Apalagi penyortiran berita yang berkembang yang kejelasnya masih diragukan. Itu juga perlu menjadi pertimbangan.
Santri juga berhak menyumbangkan kritik dan sarannya terhadap Pemerintahan, sebagai sarana untuk membangun Pemerintahan yang jauh lebih baik.
Seraplah ilmu sebanyak-banyaknya untuk kemajuan dan keunggulan peradaban manusia yang berlandaskan adab dan akhlak.
Comments
Post a Comment