Ternyata, perjalanan kita masih panjang. Masih hari ke-5 dari 28 hari. Masih banyak cerita yang harus dibagi.
Sepertinya rasa malas mulai menguntitku, tapi aku tidak boleh terus berada dalam zona ini. Sampai saat ini aku akan terus berusaha dan sampai suatu saat nanti juga.
Tidak banyak hari ini yang aku lakukan, hanya duduk dan berbincang pada orang-orang. Aku ada janji sama seseorang. Bukan janji si, hanya sekedar minta diajakin keluar, cari makanan. Harusnya sehabis sholat maghrib kita jalan, tapi ternyata ngaret sampai jam setengah sembilan malam. Aku masih tidak enak saja kalau harus menunggunya didepan rumah, entah mengapa aku belum berani, aku masih jaga jarak. Bukan aku nakal, atau tidak sopan. Yah, meskipun aku begini masih aja ada perasaan mengganjal dipikiran. Haih, yasudah tadi aku menunggunya di depan Masjid.
Akhirnya kita cari makan. Makan di pinggir jalan itu bagiku tidak masalah. Asalkan ada kamu, hay iya kamu. Dasar, bucin.
Tidak tau mengapa aku suka sekali jajan. Dulu, sering sekali orang tuaku membuatkanku donat, batagor, dll. Mungkin karena itu. Dan malam ini aku ingin pesan martabak. Martabaknya pengennya yang spesial, karena aku masih bersama orang yang spesial tapi kamu tidak aku kacangin dan hanya kamu yang aku spesialin. (Maaf kamu masih aku inisialin). Iya kamu "Beeeh". Masih banyak cerita yang ingin aku rangkai denganmu.
"Aku hanya bisa merasakan, bukan untuk memastikan, itu sudah kuasa Tuhan."
"Dan aku merasa spesial malam ini, meski tak terlalu spesial, tapi rasanya tak ingin berakhir disini."

Comments
Post a Comment