Skip to main content

Kau Membuatku Iri dengan Apa yang Telah Kau Pelajari dan Ketahui

Hai,
Iya, kali ini aku ingin mengutarakan semua yang aku rasakan dan ketahui alias pendapatku tentang sosokmu. Sosok yang membuatku bangkit dalam kebimbangan bahkan ketakutan. Awalnya aku tak menyangka, mengapa bisa kini kita lagi bersua cerita, mungkinkah? ini jawaban atas doaku selama ini kepada Nya?. Semoga saja, karena aku percaya bahwasannya Allah itu Mahabaik. Hai kau? kenapa tak dari dulu kau sampaikan?, mungkin dulu aku masih dalam kegelapan, bahkan untuk sekarang. Tapi semoga saja dengan adanya kau, aku bisa belajar lebih baik. Sebelum mendeskripsikan tentangmu, aku ijin denganmu. Bolehkan? dan aku akan menceritakan tentangku dahulu.

Jadi selama ini aku, aku adalah orang yang sangat ambisius, bahkan sering ingin tau hal-hal dengan sedetilnya, ceria, bahkan selalu fokus dengan apa yang aku kerjakan. Hingga pada akhirnya setelah aku mengenal cinta, semua terasa begitu banyak berubah. Dari mulai waktuku yang terbuang sia-sia, menangisi hal yang tak seharusnya kita tangisi, bahkan terkungkung dalam ruang isolasi. 

Pada akhirnya, aku merasakan celah cahaya. Dan celah itu adalah kau. Seketika itu pula aku seperti mendapatkan gairah kembali untuk keluar. Aku mencoba menggapai cahaya itu. Tapi lagi-lagi aku terjebak dalam lorongnya.

Kau sosok yang sangat memotivasiku, Akhlakmu, perilakumu, caramu untuk menempatkan dirimu disegala kondisi dengan siapapun bahkan dimanapun. 
Kau bercerita tentang masa sekolahmu, betapa kamu menjadi bagian terbaik di sekolahmu. Dengan segala pengetahuanmu tanpa meninggalkan sisi Agama mu. 

Kamu bercerita tentang Agama jauh lebih tau dibanding aku, sungguh aku makhluk yang paling hina saat itu juga. Bahkan kamu tak berani mengungkapkan sayang kepada Akhwat yang kamu sayang lantaran kamu belum bisa menjaga pandanganmu. MasyaAllah, jauh sungguh dengan akhlak bahkan aqidah yang aku miliki. Sungguh, aku ingin belajar lebih darimu, ilmu-ilmu dan bahkan menjadikanmu sebagai imamku kelak. Itupun jika kau juga akan menerima ku dan yang paling utama jika Allah menakdirkan mu untukku. Salahkah jika jiwa ini mengagumimu yang tak semestinya ku kagumi karena melihat kekuranganku?

.....(bersambung).....



Comments

Popular Posts

About Anime

Anime ( Japanese : アニメ ? , [anʲime]  ( listen ) ) is a term used to refer to Japanese animated productions featuring hand-drawn or computer animation. The word is the abbreviated pronunciation of "animation" in Japanese, where this term references all animation. The meaning of the word anime can vary slightly, definitions include animation from Japan or, alternatively, a Japanese-disseminated animation style often characterized by colorful graphics, vibrant characters and fantastic themes. Arguably, the stylization approach to the meaning may open up the possibility of anime produced in countries other than Japan. For simplicity, many Westerners strictly view anime as an animation product from Japan. [3] Some scholars suggest defining anime as specifically or quintessentially Japanese may be related to a new form of orientalism. [7] The earliest commercial Japanese animation dates to 1917, and production of anime works in Japan has since continu...

Arti Mimpi

 Akhir ini, aku sering kedatangan kamu dalam mimpiku. Ya mungkin seperti yang orang lain tau, bahwa kemungkinan aku terlalu sering memikirkan kamu. Sampai aku tidak ingin beranjak dari mimpi itu. Karena hanya melalui mimpilah aku bisa membenarkan yang salah. Aku bisa leluasa untuk bersama denganmu. Rasanya wajahmu sangatlah jelas dipandang. 

SURAT TERAKHIR

  MEMILIH YANG SALAH     Dears Tuan 26 Tersayang, Mungkin yang kamu kenal adalah aku yang dulu, ceria, bersemangat, dan selalu bersyukur. Tapi aku menyadari bahwa aku bukan lagi yang dulu, waktu dan keadaan mengubah aku. Aku yang dulu tumbuh penuh kasih sayang, merasa sudah tidak lagi merasakan itu. Aku merasa saat ini bukanlah diri aku. Aku merasa asing. Aku selalu merasa sendiri diantara kerumunan orang. Kepekaanku semakin tajam. Hal yang harusnya biasa tapi aku terlalu berlebihan memikirkannya. Disisi lain aku adalah tulang punggung keluarga, dimana keluargaku adalah keluarga kecil yang berbeda. Ayah yang cacat yang tidak punya pekerjaan tetap, sedang adik-adikku yang masih kecil. Rasanya berat bagi aku untuk memikirkan sebuah percintaan, dan aku trauma dengan masalalu yang membuat aku semakin tidak percaya tentang kasih sayang seseorang yang asli. Aku tidak bisa membedakan mana yang benar-benar sayang dan mana yang hanya sekedar bermain-main. Rasanya p...