Hai,
Iya, kali ini aku ingin mengutarakan semua yang aku rasakan dan ketahui alias pendapatku tentang sosokmu. Sosok yang membuatku bangkit dalam kebimbangan bahkan ketakutan. Awalnya aku tak menyangka, mengapa bisa kini kita lagi bersua cerita, mungkinkah? ini jawaban atas doaku selama ini kepada Nya?. Semoga saja, karena aku percaya bahwasannya Allah itu Mahabaik. Hai kau? kenapa tak dari dulu kau sampaikan?, mungkin dulu aku masih dalam kegelapan, bahkan untuk sekarang. Tapi semoga saja dengan adanya kau, aku bisa belajar lebih baik. Sebelum mendeskripsikan tentangmu, aku ijin denganmu. Bolehkan? dan aku akan menceritakan tentangku dahulu.
Jadi selama ini aku, aku adalah orang yang sangat ambisius, bahkan sering ingin tau hal-hal dengan sedetilnya, ceria, bahkan selalu fokus dengan apa yang aku kerjakan. Hingga pada akhirnya setelah aku mengenal cinta, semua terasa begitu banyak berubah. Dari mulai waktuku yang terbuang sia-sia, menangisi hal yang tak seharusnya kita tangisi, bahkan terkungkung dalam ruang isolasi.
Pada akhirnya, aku merasakan celah cahaya. Dan celah itu adalah kau. Seketika itu pula aku seperti mendapatkan gairah kembali untuk keluar. Aku mencoba menggapai cahaya itu. Tapi lagi-lagi aku terjebak dalam lorongnya.
Kau sosok yang sangat memotivasiku, Akhlakmu, perilakumu, caramu untuk menempatkan dirimu disegala kondisi dengan siapapun bahkan dimanapun.
Kau bercerita tentang masa sekolahmu, betapa kamu menjadi bagian terbaik di sekolahmu. Dengan segala pengetahuanmu tanpa meninggalkan sisi Agama mu.
Kamu bercerita tentang Agama jauh lebih tau dibanding aku, sungguh aku makhluk yang paling hina saat itu juga. Bahkan kamu tak berani mengungkapkan sayang kepada Akhwat yang kamu sayang lantaran kamu belum bisa menjaga pandanganmu. MasyaAllah, jauh sungguh dengan akhlak bahkan aqidah yang aku miliki. Sungguh, aku ingin belajar lebih darimu, ilmu-ilmu dan bahkan menjadikanmu sebagai imamku kelak. Itupun jika kau juga akan menerima ku dan yang paling utama jika Allah menakdirkan mu untukku. Salahkah jika jiwa ini mengagumimu yang tak semestinya ku kagumi karena melihat kekuranganku?
.....(bersambung).....
.....(bersambung).....
Comments
Post a Comment