Tentang kita, aku tidak berani mengambil kesimpulan bahwa ini adalah akhir dari segalanya
Sebab ada banyak bagian yang tidak mampu diterka oleh kita sebagai seorang manusia
Entah bagaimana dan akan seperti apa nantinya, yang perlu kita lakukan hanyalah ikhlas
Menyerahkan segalanya pada Dia yang memberi cinta
Hanya saja, aku telah mengambil keputusan berbeda
Dariku, yang pernah dengan sangat menyayangimu
Aku memilih untuk pergi dan mencari jalanku sendiri
Jangan tanyakan lagi keadaan lukaku seperti apa
Sebab rasa sakitnya sudah tak sanggup lagi ku isyaratkan dengan air mata
Meski saat ini aku masih mampu menerjemahkannya dengan banyak kata,
Tetapi luka yang sesungguhnya, sampai kapanpun takkan pernah ku lupa begitu saja
Terimakasih untuk kesempatan yang tanpa sadar telah kau berikan
Menyayangimu, merupakan suatu kebahagiaan
Meski rasaku tak pernah sedikitpun kau balaskan
Salahku yang pernah berharap demikian,
Sampai akhirnya aku dilukai oleh obsesi dan keinginan
Memang sedari awal aku pernah menduga
Untuk kita,
Akan berbahagia? Atau harus mengikhlaskan rasa?
Dan mungkin kini masanya telah tiba
Ku kira, untuk saat ini kebahagiaan tidak sedang berpihak pada kita
Maka dari itu, aku harus belajar mengikhlasakan rasa
Ku akui,
Aku kalah dalam hal berjuang
Aku tidak memiliki cukup keberanian untuk menyampaikan
Inilah resiko untukku yang menyukaimu diam-diam
Ketika keadaan menyadarkanku dari banyak angan dan lamunan,
Tiada jalan lain, selain dari memasrahkannya pada Tuhan
Ku harap hatiku mampu menerima,
Dan tidak lagi memaksa bertahan pada keadaan yang sama seperti sebelumnya
Aku percaya,
Jika indah pada akhirnya akan mengikat kita berdua
Takkan ada lagi luka yang tersisa dalam dada
Saat ini aku hanya perlu belajar juga bersabar dalam menantikan waktu yang kelak akan tiba
Entah dalam penantian itu akan ku temukan lagi sosok siapa, aku tidak mau menduga duga
Sebab jika boleh meminta, aku tidak ingin kembali jatuh pada keadaan yang sama untuk ke sekian kalinya
Comments
Post a Comment