Iman dan amal selalu berkaitan, dalam Al-Qur'an Allah Ta'ala selalu rangkaikan kata Iman dan Amal "Yaa ayyuhalladzina amanu wa aminusholiha"
Orang beriman pasti beramal, jika ada orang mengatakan dia beriman tapi tidak beramal maka keImanannya diragukan
Iman seumpama uang, semakin banyak uang semakin banyak benda/barang dapat dibeli, begitulah itu Iman semakin tinggi Iman maka semakin banyak Amal yang dapat dikerjakannya
Seperti para Sahabat R.hum yang di gembleng Iman mereka oleh Rasulullah SAW selama 13 tahun, ketika Rasulullah SAW pulang dari Isro' mi'raj Rasulullah SAW menyampaikan bahwa perintah sholat sehari semalam adalah 5 waktu setelah dikurangi Allah Ta'ala yang seharusnya 50 waktu dalam sehari semalam.
Iman sahabat R.hum sangat tinggi dan mereka berkata "kenapa engkau tidak terima saja tawaran sholat 50 waktu dalam sehari semalam ya Rasulullah?" Begitulah ketika keImanan wujud dalam diri seseorang, perintah Allah Ta'ala menjadi suatu diperlukan/dibutuhkan/diprioritaskan. Tetapi ketika Iman lemah semua perintah Allah Ta'ala menjadi beban.
Maka tidak ada yang salah dengan panjangnya sholat, lamanya baca Al-Qur'an, damainya dalam do'a. Permasalahannya adalah Imanmu yang sedang rusak
Maka perbaharuilah Iman dengan mendakwahkan pentingnya Iman, menghadiri Halaqoh Iman, Majelis Ilmu, Subah kepada Ulama, berkumpul dengan orang-orang sholeh, berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi hakikat keImanan
Orang beriman pasti beramal, jika ada orang mengatakan dia beriman tapi tidak beramal maka keImanannya diragukan
Iman seumpama uang, semakin banyak uang semakin banyak benda/barang dapat dibeli, begitulah itu Iman semakin tinggi Iman maka semakin banyak Amal yang dapat dikerjakannya
Seperti para Sahabat R.hum yang di gembleng Iman mereka oleh Rasulullah SAW selama 13 tahun, ketika Rasulullah SAW pulang dari Isro' mi'raj Rasulullah SAW menyampaikan bahwa perintah sholat sehari semalam adalah 5 waktu setelah dikurangi Allah Ta'ala yang seharusnya 50 waktu dalam sehari semalam.
Iman sahabat R.hum sangat tinggi dan mereka berkata "kenapa engkau tidak terima saja tawaran sholat 50 waktu dalam sehari semalam ya Rasulullah?" Begitulah ketika keImanan wujud dalam diri seseorang, perintah Allah Ta'ala menjadi suatu diperlukan/dibutuhkan/diprioritaskan. Tetapi ketika Iman lemah semua perintah Allah Ta'ala menjadi beban.
Maka tidak ada yang salah dengan panjangnya sholat, lamanya baca Al-Qur'an, damainya dalam do'a. Permasalahannya adalah Imanmu yang sedang rusak
Maka perbaharuilah Iman dengan mendakwahkan pentingnya Iman, menghadiri Halaqoh Iman, Majelis Ilmu, Subah kepada Ulama, berkumpul dengan orang-orang sholeh, berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi hakikat keImanan
Comments
Post a Comment