Aku tahu
Bahwa kita telah memutuskan untuk saling menyendiri
Kau pergi
Aku melepaskan.
Kau meninggalkanku
Aku mengikhlaskanmu
Berusaha tuk melawan duka
Bahagia berkat alasan.
Alasan tuk menyatu lebih sakit
Dibanding tuk berpisah
Atas ketakutan yang menyadarkanku
Bahwa mempertahankan suatu hubungan tanpa hukum yang jelas dapat membuatNya murka.
Ya, aku bersyukur
Kau masih memikirkan hal itu
Kekhawatiran yang selalu ku pendam
Akhirnya kau juga merasakannya.
Tetapi apakah aku salah jika meminta pada dirimu
Untuk bertanggung jawab atas perasaanku kali ini?
Iya, kau membuatku jatuh hati sebelum waktunya.
Namun aku pahami
Itu bukan inginmu.
Apalah dayaku?
Yang hanya mampu menahan amarah
Kecewa
Dan patah hati itu ada karenamu.
Aku tak mampu tuk membencimu
Aku pula tak mampu tuk kembali mencintaimu
Tapi, aku mampu menantimu tuk kesekian kalinya.
Dan sekarang, aku bertahan pada ketidakpastian.
Aku ingin menuntaskan rasa ini
Sementara dunia selalu membuat kita tuk bertemu.
Bagaimana aku memungkiri bahwa saat itu pula aku terdiam dan memalingkan pandanganku darimu?
Darimu yang menjadi cinta sekaligus luka terhebatku?
Ya sudahlah
Aku harus menghadapi segalanya
Ku biarkan ini mengalir seiring berjalannya waktu.
Aku percaya
Aku kuat
Aku sanggup
Menyelesaikan problema di dalam hidupku.
Meskipun aku mulai bisa membuatmu hilang dari ingatanku
Aku pastikan, bahwa suatu hari nanti
Akan ada rindu yang hadir di dalam hatiku.
Dan rindu itu, masih membahas tentangmu.
Salam,
Bahwa kita telah memutuskan untuk saling menyendiri
Kau pergi
Aku melepaskan.
Kau meninggalkanku
Aku mengikhlaskanmu
Berusaha tuk melawan duka
Bahagia berkat alasan.
Alasan tuk menyatu lebih sakit
Dibanding tuk berpisah
Atas ketakutan yang menyadarkanku
Bahwa mempertahankan suatu hubungan tanpa hukum yang jelas dapat membuatNya murka.
Ya, aku bersyukur
Kau masih memikirkan hal itu
Kekhawatiran yang selalu ku pendam
Akhirnya kau juga merasakannya.
Tetapi apakah aku salah jika meminta pada dirimu
Untuk bertanggung jawab atas perasaanku kali ini?
Iya, kau membuatku jatuh hati sebelum waktunya.
Namun aku pahami
Itu bukan inginmu.
Apalah dayaku?
Yang hanya mampu menahan amarah
Kecewa
Dan patah hati itu ada karenamu.
Aku tak mampu tuk membencimu
Aku pula tak mampu tuk kembali mencintaimu
Tapi, aku mampu menantimu tuk kesekian kalinya.
Dan sekarang, aku bertahan pada ketidakpastian.
Aku ingin menuntaskan rasa ini
Sementara dunia selalu membuat kita tuk bertemu.
Bagaimana aku memungkiri bahwa saat itu pula aku terdiam dan memalingkan pandanganku darimu?
Darimu yang menjadi cinta sekaligus luka terhebatku?
Ya sudahlah
Aku harus menghadapi segalanya
Ku biarkan ini mengalir seiring berjalannya waktu.
Aku percaya
Aku kuat
Aku sanggup
Menyelesaikan problema di dalam hidupku.
Meskipun aku mulai bisa membuatmu hilang dari ingatanku
Aku pastikan, bahwa suatu hari nanti
Akan ada rindu yang hadir di dalam hatiku.
Dan rindu itu, masih membahas tentangmu.
Salam,
Comments
Post a Comment