Skip to main content

MENIKAH MUDA ?




Di lingkungan saya banyak anak-anak muda yang menikah dengan alasan ingin mengikuti Sunnah Rasulullah atau memperbanyak ummat Rasulullah (dengan anak-anak hasil dari penikahan tersebut). 
Mari kita menganalogikan : 

Jika seseorang ingin menjalankan sholat sunnah qobliyah (sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat Wajib) akan tetapi dia memiliki qodhoan sholat yang wajib, maka dia wajib melakukan sholat qodhoannya yang pertama, baru setelah itu melakukan sholat sunnah.

Begitupun dengan menikah, jika seseorang ingin menikah, maka wajib dulu apa yang menjadi kewajiban, misalkan menuntut ilmu, ilmu yang diwajibkan ada tiga yaitu tauhid, fiqih dan tasawuf.

Belajar tauhid untuk menyimpan keyakinannya kepada Allah, belajar ibadah fiqih yang benar, belajar tasawuf agar bisa mengerti, jika ada keyakinannya tidak mantap, kalau sholatnya tidak benar atau bahkan sedikit, jika tidak tahu beribadah, maka kewajiban untuk menjawabnya. 

Ilmu terutama untuk pria, di dalam hadist mengatakan bahwa "tersembelihnya ilmu di antara dua paha perempuan (penikahan), maka inginnya kesampingkanlah keinginan menikah sebelum ilmu benar-benar matang. 

Sungguh bagi yang menikah karena ingin memperbanyak ummat Rasulullah, jika anak-anak yang terlahir dari ayah dan ibu yang ilmunya belum matang tidak membuat anak-anak yang berkualitas, maka itu hanya akan merusak mutu ummat Rasulullah. Jangan hanya ingin ingin memperbanyak ummat Rasulullah, tapi juga bisa menambah kualitas ummat.
 
Dan yang paling sering disebarkan saat ini orang-orang yang menyematkan pada diri mereka embel-embel HIJRAH akan tetap selamanya melulu pernikahan. Karena dasar berhijrahnya adalah 

"Menyambung diri untuk jodoh yang baik"  di dalam Quran surah An-Nur Ayat 26 Allah berfirman ; 


"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik untuk wanita yang tidak baik. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik". 


Bagaimana kalau Allah menjatuhkan hatimu kepada orang yang tidak baik? Menolaknya kemudian mencari yang lebih baik? Jika kita mencintainya, itu menunjukkan kita tidak lebih baik dari orang itu, jika jatuh cinta pada orang yang tidak baik, maka perbaiki dia. Itulah yang disebut jodoh adalah cerminan diri, bagaimana kita bisa memperbaiki pasangan kita, melengkapi kekuranganya, menutupi keburukannya, sebab jodoh yang baik itu bukan ditemukan, tapi dibina dengan cinta. 

Seindah apapun laut pasti ada sampahnya, jangan hanya terpaku pada sampahnya, lautan itu luas, pandangan kita yang sempit. Jangan sampai terbawa nafsu dalam mencari pasangan, sebab jodoh yang dipilih berdasarkan nafsu hanya akan melengkapi hidup, tapi tidak mengisi kekosongan hati, sebab tidak ada kebahagiaan bersama kebahagiaan bersama orang yang dicintai, orang itu bukan orang baik, tapi cinta kita akan menerimanya dengan apa adanya dan membantunya untuk menjadi lebih baik.

Jangan terlalu "kegatalan" lebih baik raih hal-hal yang belum tercapai dalam hidup. Karena ketika menikah artinya kita menempuh hidup baru, hidup yang hanya memiliki ruang lingkup kecil dan kita harus berada di sana, karena ketika menikah, apapun yang kita lakukan semuanya pasti untuk kehidupan pernikahan kita, mungkin kita tidak akan sempat lagi untuk menikmati hidup sendiri, karena kita memiliki kewajiban-kewajiban yang harus kita penuhi didalam pernikahan kita. yang namanya kewajiban harus dipenuhi dan tidak boleh ditinggalkan sehingga kita harus menekan ego kita, tidak terlalu mendengarkan suara hati, demi menjaga pemikahan itu. 

Terlebih saya harap perempuan-perempuan yang masih muda agar tidak terlalu terbebani dengan penikahan, menjadi ibu rumah tangga itu baik, tapi menjadi ibu rumah tangga yang sholehah terlebih modern dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, itu jauh lebih baik, karena ibu "madrasatul ula" sekolah yang pertama bagi anak-anaknya, maka jadilah sekolah yang melahirkan siswa cemerlang yang bermanfaat bagi orang banyak dan membawa perubahan dan pembaruan bagi kehidupan, jangan sekedar menjadi sekolah yang melahirkan siswa yang asal lulus dan hanya mengandalkan ijazahnya agar bisa bekerja untuk dirinya sendiri. 

Memang benar menikah adalah sarana untuk menyempurnakan agama, tapi hanya secara individu, bukan keseluruhannya. Pasangan yang tidak memiliki kualitas diri, tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya, akan sangat besar akan merusakkan dalam agama sebagai pernikahannya. Jika seorang pria atau wanita yang ilmu agamanya belum matang, atau bahkan kurang, maka bagaimana mereka mendidik anak mereka agar menjadi orang beragama yang baik dan benar? Mungkin bisa saja dimasukkan ke dalam sekolah agama, tetapi orang tua yang jauh dari agama tidak dapat menunjang orang lain, karena orang tuanya tidak dapat memberi contoh yang baik karena kurangnya ilmu. Menikah bukan hanya menyatukan pasangan suami istri, akan tetapi juga membina keluarga yang baik, jika keturunan tidak dibina dengan baik, maka rusaklah generasi penerus agama ini. Agama sempuma bukan karena pernikahan, tetapi karena ilmu, sebab menikah dalam keadaan kurang ilmu, maka hanya akan merusak penikahan itu, bahkan mungkin merusak agama itu sendiri.

Comments

Popular Posts

About Anime

Anime ( Japanese : アニメ ? , [anʲime]  ( listen ) ) is a term used to refer to Japanese animated productions featuring hand-drawn or computer animation. The word is the abbreviated pronunciation of "animation" in Japanese, where this term references all animation. The meaning of the word anime can vary slightly, definitions include animation from Japan or, alternatively, a Japanese-disseminated animation style often characterized by colorful graphics, vibrant characters and fantastic themes. Arguably, the stylization approach to the meaning may open up the possibility of anime produced in countries other than Japan. For simplicity, many Westerners strictly view anime as an animation product from Japan. [3] Some scholars suggest defining anime as specifically or quintessentially Japanese may be related to a new form of orientalism. [7] The earliest commercial Japanese animation dates to 1917, and production of anime works in Japan has since continu

MANAJEMEN WAKTU KITA SEBAIK MUNGKIN

Aku pernah mengikuti sebuah kajian tema menarik mengenai bagaimana menyusun life plan yang tepat dan tentu saja, kiat manajemen waktu. Sebab, seperti kita tahu, kita baru saja memasuki babak baru kehidupan di tahun 2020 ini, sementara terkadang aku masih kacau dalam urusan ini. Jadi kupikir, tema ini sangat relate sekali, hmm XD. Diawali dengan sebuah motto, “Waktu adalah kehidupan dan kehidupan adalah waktu” (kurang lebih Imam Hasan Al Banna juga pernah menyampaikan hal ini), manusia sebenarnya tengah berada dalam fase yang sangat menentukan. Yap, hidup di dunia. Islam mengajarkan bahwa dunia adalah tempat mencari sebanyak-banyaknya bekal dan amal untuk kehidupan sebenar-benarnya di akhirat kelak. Nah, karena waktu di dunia ini sangat terbatas serta kesempatan hidup di dunia pun hanya sekali, maka kita harus mempunyai perencanaan yang matang. Mau dibawa ke mana, sih, hidup kita ini? Sebenarnya, kita hidup buat apa? Jawabannya ternyata ada di surat Adz Dzariyat ayat 56, y

ARTIKEL SMA NEGERI 1 BANDAR BATANG

Nama : Vivie Widiyatun Nisa’ Kelas   : XII IPA 3 NIS     : 14.4062 SMA NEGERI 1 BANDAR SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN SMA Negeri 1 Bandar , atau biasa di sebut SMANDAR merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kabupaten Batang , Provinsi Jawa Tengah , Indonesia . SMA N 1 Bandar adalah sekolah yang berwawasan lingkungan yaitu tempat dimana siswa-siswi mendapat segala ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan yang tidak lupa akan pentingnya tanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan hidup. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMA N 1 Bandar ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Sekolah ini memiliki karakteristik Sekolah yang berwawasan lingkungan dengan jargon yang terkenal yaitu berkibar, hijau, jaya. SMA Negeri 1 Bandar telah menapakkan jalan yang benar dan menjadi pionir awal dalam mendidik siswa memelihara lingkungan. Bahkan SMA Negeri 1 Bandar telah mendapat ber