Akal : Assalamualaikum, Sahabat.
Hati : Waalaikumsalam.
Akal : Apa Kabar iman anda? (Hati terdiam) (Akal
bertanya sekali lagi)
Akal : Apa kabar iman anda?
Hati : Kurang sehat mungkin
Akal : Mengapa?
Hati : Aku merindui dia segenap jiwaku.
Akal : Dia yang mana, sahabatku?
Hati : Kedua dia. Dia yang hakiki, juga dia
yang entah kemana akhirnya
Akal : Tidak mengapa, Itukan fitrah manusia.
Hati : Tapi rinduku kepadanya kadang kala membuat ku
galau. Kadang kala ketika beribadah juga aku teringat dia.
Akal : Cintamu padanya, juga cintamu padaNya,
cinta padaNya kan yang lebih utama.
Hati : Tapi, Aku benar cinta dia. Aku mencintainya
karena Allah. Kami saling menasehati kepada kebaikan. Aku mau mengejar surga
bersamanya.
Akal : Apa makna cinta?
Hati : Kasih dan sayang.
Akal : Bagiku cinta itu gila.
Hati : Mengapa?
Akal : Apabila kita mencintai seseorang, kita asik
teringat dia. Apa yang diminta, seboleh mungkin kita usaha. Bila ada yang lain
mendekati, bergolak rasa cemburu. Apa kau rasa begitu?
Hati : Ya. Begitu yang aku rasa.
Akal : Apa kau tahu apa pula ibadah?
Hati : Orang kata ibadah itu taat dan patuh.
Akal : Ibadah itu juga adalah cinta.
Hati : Bagaimana dimaksudkan begitu?
Akal : lbadah itu cinta. Berkasih-kasihan dengan
Tuhan. (Hati terdiam lagi)
Hati : Jadi. Apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan
wahai akal?
Akal : Pikirkan, kalau kau benar mencintai dia karena
Allah, apa kau ada mengadu kepadaNya?
Hati : Aku puas sudah berdoa. Aku mendoakannya Siang
dan malam! ( Tegas Hati)
Akal
: Apa
kau berdoa kepadaNya hanya karena apabila kau terasa jauh dengannya? Apa kau
hanya melipat gandakan ibadahmu ketika jiwamu rasa tak tenang? (Hati diam
dan tertunduk)
Akal : Bagaimana bisa kau katakan cintamu karena
Allah. Sedangkan kau mengabaikan Dia ketika cintamu dengannya sedang indah
bercahaya Sabarlah wahai hati. Doamu mungkin tidak terkabulkan sekelip mata.
Cinta kepada manusia yang gila seperti itu, hanya layak disandarkan kepada
Allah. Allah menarik cintamu kerana Allah lebih mencintaimu. Allah merindui doa
dan tangisan hambanya. Allah mahu kau kembali mengindahkan cintamu kepadaNya!
Comments
Post a Comment